DIAMOND REOG

Ini barisan ta' bergenderang-berpalu, kepercaya'an tanda menyerbu, sekali berarti, sudah itu mati, MAJU, bagimu negeri menyediakan api, punah dia atas menghamba, binasa diatas ditindas, Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai, jika hidup harus merasai, MAJU, SERBU, SERANG, TERJANG.






Kamis, 27 Januari 2011

MARI DIBACA

Di awal tahun 2011 ini, hampir setiap orang yang mengenal internet pasti mengenal blog. Mendapatkan secara gratis (alias cuma-cuma), membuat perkembangan blog begitu pesat dan jumlahnya meningkat secara drastis.
Saya pernah menulis sebuah artikel yang menerangkan bahwa jumlah pengguna blog hingga tahun 2009 mencapai lebih dari 10 juta orang. Tentu bisa Anda prediksi sendiri, 2, 3 hingga sepuluh tahun lagi mungkin saja terjadi ledakan blog hingga mampu membuat server jebol (mungkin hanya ada di alam mimpi saya).

Namun, fakta yang baru saja saya dapat dari harian digital teknologi, techno.okezone.com, menyebutkan bahwa dari hasil survey yang melibatkan 51 ribu pengguna internet di seluruh penjuru dunia sepanjang Juli 2009 hingga September 2010, menyebutkan bahwa minat terhadap penggunaan blog mengalami penurunan ( sangat kontras dengan mimpi saya), sebanyak 4 persen. Sebaliknya, pertumbuhan pesat dialami oleh situs-situs jejaring sosial semacam facebook dan twitter, yakni naik hingga 20 persen.

Dalam analisis saya, ketimpangan ini adalah hal yang wajar. Membuat dan merawat akun di situs jejaring sosial jauh lebih mudah daripada merawat akun di blog. Ah, masa’ iya? Coba saya ulas.
Jika dibandingkan, antara membuat akun di blog dan jejaring sosial secara garis besar, sama. Namun dalam pengembangannya, akan terlihat sangat berbeda. Merawat akun sosial jejaring itu mudah, cukup rajin update status (pekerjaan yang menyenangkan), chat/tweet sana sini dan dimanapun dan kapanpun ketika ada internet pasti membuka halaman jejaring sosial yang pertama dilakukan.
Berbeda dengan merawat blog yang artinya harus memposting tulisan, dan setidaknya agar orang lain yang membaca tulisan kita tidak jenuh, tidak menggunakan prinsip copy paste itu diutamakan.
Namun sebenarnya dalam hal pengembangan konten, blog lebih unggul dikarenakan ada fasilitas untuk mengutak – atik kode HTML sehingga jika Anda paham koding HTML, saya jamin blog Anda akan dua kali lebih baik daripada memakai template blog biasa, dan seribu kali lebih baik daripada jejaring sosial yang sama sekali tidak bisa diotak-atik. Tapi ada juga seperti Friendster yang bisa digonta-ganti kode HTML nya, tapi sayangnya tidak selaku Facebook.
Inilah realita, masyarakat dan bahkan pengguna internet lebih suka terhadap sesuatu yang instan, mudah pakai tanpa kerumitan tapi mempunyai tampilan bagus.

Kedua. Mendapatkan teman dan menjalin relasi di jejaring sosial jauh lebih mudah dan cepat daripada di blog. Bahkan, di Facebook, ketika Anda pertama kali mendaftar, ada beberapa orang yang disarankan untuk menjadi teman Anda. Di blog tidak!. Anda harus membangun secara mandiri jaringan blogger, sering blogwalking, gencar promosi yang semua dilakukan sendiri.
Ketiga. Dari ranahnya sudah nampak, jejaring sosial adalah situs pertemanan, sehingga fitur-fitur untuk mendekatkan seseorang dengan orang lain amat dibutuhkan. Fasilitas chat dua arah, sharing foto dan video serta update dan komen status sangat diutamakan.
Blog? Blog bagi saya adalah media saya pribadi untuk menuliskan apa saja yang menarik dan perlu disharingkan kepada orang lain dalam wadah yang lebih luas, entah itu opini atau informasi penting, dengan tujuan agar orang lain dapat memahami apa yang ada di pikiran kita.
Kenapa harus di blog? Bukannya di jejaring sosial juga ada fasilitas note atau catatan. Iya, memang ada. Tapi mesin pencari seperti Google.com akan kesulitan melacak tulisan Anda. Beda dengan blog apabila kata kunci Anda benar, maka dari Google pun blog Anda dapat diakses orang lain secara luas. Dan tidak harus menjadi teman Anda terlebih dahulu.
Tapi, tidak masalah soal blog atau pilihan facebook dan jejaring lain. Selagi blog itu gratis, menulislah!